BMW dan MotoGP: Antara Ambisi, Data Suzuki, dan Pintu Satelit yang Terbuka

BMW tertarik mengakuisisi data motor Suzuki GSX-RR
BMW tertarik mengakuisisi data motor Suzuki GSX-RR

 Nama Suzuki telah lama menghiasi panggung MotoGP, meninggalkan jejak prestasi yang membekas, termasuk gelar juara dunia 2020 bersama Joan Mir dan aksi gemilang Alex Rins yang menaklukkan para juara dunia. Namun, berbeda dengan Suzuki yang telah mapan, BMW, raksasa otomotif yang berjaya di World Superbike (WSBK) bersama Toprak Razgatlıoğlu, baru-baru ini santer dikabarkan ingin menapaki kerasnya persaingan MotoGP.

Rumor yang beredar kencang menyebutkan BMW tertarik mengakuisisi data motor Suzuki GSX-RR, sebuah langkah cerdas untuk mempersingkat proses pengembangan motor MotoGP dari nol. GSX-RR sendiri dikenal sebagai motor yang kompetitif, membuktikan diri sebagai penantang serius di kelas para raja.

Di tengah riuh spekulasi ini, Carmelo Ezpeleta, bos Dorna, selaku penyelenggara MotoGP, akhirnya angkat bicara. Ia memberikan kejelasan terkait kemungkinan hadirnya pabrikan baru di grid MotoGP. Ezpeleta menegaskan bahwa jumlah tim akan tetap 11 dengan 22 pebalap. Penegasan ini seakan menutup pintu bagi Suzuki untuk kembali sebagai tim pabrikan mandiri dalam waktu dekat.


"Pada akhirnya, yang penting bagi kami adalah kualitas dari sebelas tim," ujar Ezpeleta kepada Speedweek. "Apakah mereka dipasok oleh lima atau enam pabrikan, itu masalah lain. Prioritas kami saat ini adalah lima pabrikan. Bukan berarti kami ingin mencegah pabrikan keenam untuk masuk, tetapi pabrikan lain harus bekerja sama dengan salah satu dari sebelas tim. Sebelas tim - 22 pebalap, itu sudah pasti."

Pernyataan Ezpeleta ini mengarahkan BMW pada satu opsi yang realistis: bermitra dengan tim satelit. Strategi ini bukan hal baru. Aprilia, misalnya, pernah menjalin kerjasama dengan Gresini sebelum akhirnya kembali sebagai tim pabrikan penuh. Langkah serupa juga pernah dilakukan Ducati dengan Pramac Racing, yang kini menjelma menjadi tim satelit dengan performa yang sangat kompetitif.

Kemitraan dengan tim satelit menawarkan keuntungan ganda bagi pabrikan baru seperti BMW. Pertama, akses langsung ke infrastruktur dan sumber daya tim MotoGP yang sudah mapan, termasuk data dan pengalaman balap yang berharga. Kedua, menghindari biaya dan kompleksitas membangun tim balap dari awal, sebuah proses yang memakan waktu dan sumber daya yang besar.

Dengan demikian, ambisi BMW untuk terjun ke MotoGP masih sangat mungkin terwujud, meskipun tidak dengan cara yang konvensional. Akuisisi data Suzuki bisa menjadi fondasi penting, dan kerjasama dengan tim satelit bisa menjadi jembatan yang ideal untuk menguji teknologi dan meraih pengalaman di lintasan MotoGP sebelum benar-benar terjun sebagai tim pabrikan penuh di masa mendatang. Pilihan ini juga akan memungkinkan BMW untuk secara bertahap membangun kekuatan dan mengumpulkan data penting di lingkungan kompetitif MotoGP sebelum melakukan investasi besar-besaran untuk membentuk tim pabrikan sendiri.

Komentar